Penerapan material geoteknik yang lebih luas dalam industri pertambangan tidak hanya dapat meningkatkan tingkat daur ulang sumber daya mineral dan manfaat ekonomi tambang, tetapi juga sangat mengurangi masalah pencemaran lingkungan ekologis di tambang yang disebabkan oleh faktor-faktor seperti kebocoran dan drainase.
Â
Â
1. Tempat pencucian timbunan dan kolam cairan induk
Pelindian timbunan banyak digunakan untuk mengekstraksi emas, perak, tembaga, dan logam lainnya. Antirembesan lokasi pelindian timbunan dan kolam cairan induk secara langsung terkait dengan laju pelindian logam mulia dan hasil produk. Selain itu, kebocoran juga akan membawa risiko pencemaran lingkungan. Sangat penting untuk memilih sistem antirembesan yang terdiri dari material geoteknik.
2. Bendungan Tailing
Kolam tailing merupakan fasilitas penting untuk pengendalian pencemaran bijih. Karakteristik konstruksi bertahap dan penggunaan jangka panjang menuntut sistem antirembesan dan drainase dasar waduk dan badan bendungan yang sangat tinggi. Pemasangan material geoteknik di kolam tailing dapat mencegah polutan dalam tailing dari rembesan dan kebocoran akibat penyimpanan jangka panjang.
3. Restorasi tambang
Setelah operasi penambangan, lingkungan secara keseluruhan mengalami kerusakan serius. Pemulihan ekologi tambang terutama mencakup penanganan erosi tanah, pencemaran tanah, tanah longsor, degradasi vegetasi, dll. yang disebabkan oleh penambangan. Melalui penanganan dan pemulihan, lingkungan dikembalikan ke keadaan semula dan keharmonisan alam tercapai. Misalnya: pemulihan tambang, pemulihan lereng, reklamasi ekologi, dan pengelolaan lahan terlantar tambang.
4. Kolam Penguapan
Dalam proses ekstraksi litium, natrium, magnesium, kalium, dan unsur logam lainnya dari air garam danau, geosintetik berperan penting dalam mencegah rembesan. Pemasangan geomembran dan geotekstil dapat menghindari pemborosan sumber daya air garam dan melindungi lingkungan ekologis di sekitar saluran air garam dan kolam penguapan.